Perjalanan bersama Keluarga ke Jepang part 1

Kali ini Allah memberikan rejeki yang luar biasa di suasana ramadhan 2017. Saya, istri dan anak berkesempatan untuk berkumpul kembali. Menapaki perjalanan bersama kembali di satu kota. Ya, akhirnya setelah 8 bulan tinggal di Tsukuba, Jepang Allah mengabulkan doa untuk bisa membawa keluarga. Sensei juga sangat mendukung rencana kami untuk membawa keluarga.

Kali ini saya beri judul perjalanan bersama keluarga ke Jepang Part 1, karena ini adalah perjalanan panjang kami melalui jalur udara. Istriku memang baru kedua kalinya naik pesawat, pertama saat kami pengantin baru tahun 2013 dan kini 2017 diberikan kesempatan kembali bersama dengan buah hati kami, gadis kecil yang berusia 3 tahun.

Untuk bisa pindah ke Jepang, apa saja yang perlu dipersiapkan:

1. Mengurus Certificate of Eligibility (COE)
2. Mengurus Paspor
3. Mengurus VISA di Kedutaan Jepang
4. Membeli Tiket
5. Packing dan keberangkatan

Mengurus COE untuk kami yang berada di Ibaraki prefecture dapat mengurus di MITO. Syarat-syaratnya dapat dilihat disini.  Setelah semua syarat lengkap maka kami antar langsung ke MITO. Untuk bisa mendapatkan pelayanan hari itu, kami berangkat pagi bus pertama dari Tsukuba Center, sampai pukul 09.00 dan kami langsung bisa dilayani oleh petugas imigrasi. Waktu itu karena masa padat, maka COE saya baru terbit 1,5 bulan setelah disubmit, setelah ada beberapa kesalahan yang perlu saya perbaiki dan kirim kembali.

Sebelum COE diurus tentu, perlu dibuat terlebih dahulu paspor. Untuk pembuatan paspor biasa (hijau) maka anda apat melihat persyaratan di website Imigrasi Indonesia (silahkan klik disini). Setelah COE jadi, maka COE harus dikirimkan ke Indonesia. Untuk mengurus COE tidak diperlukan paspor asli, cukup gunakan fotocopynya saja. Setelah COE sampai Indonesia segera diurus VISA untuk keberangkatan ke Jepang. Masa berlaku COE adalah 3 bulan setelah diterbitkan, jadi usahakan berangkat sebelum itu ke Jepang.

Syarat-syarat visa kedutaan Jepang adalah sebagai berikut (klik disini). Karena istri akan mengurus VISA dependent dengan masa tinggal 3 tahun maka perlu mempersiapkan:

1. Fotocopy KTP
2. Fotokopy KK
3. Paspor Asli
4. COE
5. Uang

Nah, yang menarik adalah VISA tidak bisa diwakilkan alias di surat kuasakan. Waktu itu yang mengurus adik saya, dia membawa KK saya dan KK adik saya untuk menunjukkan bahwa punya hubungan keluarga (NAMA IBU Kandung Sama). Alhamdulillah bisa diurus, kalau tidak maka istri saya harus datang sendiri ke Kedutaan besar Jepang. Visa akan jadi setelah 3 hari kerja, atau hari ke empat dihitung dari hari dimasukkan aplikasi. Alhamdulillah semua lancar dan VISA kamipun keluar.

Selanjutnya hal yang penting adalah membeli Tiket pesawat. Pemilihan maskapai penerbangan juga sangat penting saat anda banyak membawa barang. Saya dan keluarga memutuskan untuk menggunakan maskapai Garuda Indonesia dari Lampung – Jakarta – Haneda (Jepang). Kami membeli tiket dengan harga yang lumayan bersahabat, setiap orang dikenai biaya 3,2 juta kecuaali anak saya dapat diskon. Awalnya karena dana terbatas saya membeli terlebih dahulu tiket Jakarta – Haneda, baru selanjutnya saya membeli yang Lampung – Jakarta dan Haneda – Jakarta. Cukup menguras biaya adalah membeli tiket ini.

Setelah semua beres, tibalah saatnya keberangkatan. Kami start dari Liwa-Lampung Barat pukul 06.00 pagi dengan kendaraan pribadi milik ibu saya. Perjalanan cukup panjang selama 7 jam perjalanan dari Liwa menuju Bandar Lampung. Beberapa hari sebelumnya kami coba mengoptimalkan barang bawaan kami. Akhirnya kami tidak berhasil mereduce jumlah koper kami. Koper kamipun berubah jadi 4 buah, dengan beberapa tentengan yang dibawa karena kami membawa anak kecil. Sangat repot, tapi apa boleh buat begitulah perjalanan bersama anak.

Selanjutnya, kami check in di Bandara Radin Intan Bandar Lampung pada pukul 16.00, saat petugas di counter check in memeriksa tiket kami, kami diberikan kemudahan yaitu karena dengan maskapai yang sama, kami tidak perlu mengambil bagasi di Jakarta. Lumayan membantu, karena tentu akan sangat repot dalam mengambil kembali bagasi. Akhirnya waktu yang ditunggu tiba, setelah shalat magrib kamipun terbang ke Jakarta. Anak kami yang masih berusia 3 tahun tentu sangat kepo dicampur exited dapat menikmati kesempatan terbang bersama.

Setiap melihat hal baru, dia akan bertanya: ini apa yah? memberikan kebahagiaan bagi kami bisa menjawab dan memberikan memori yang baik buat anak kami. Semoga jadi anak yang sholehah amiin.

Sampai di Jakarta, kami turun di lantai 2 dan diarahkan ke Check in Internasional di lantai 3 Bandara terminal 3 Ultimate yang diisi oleh maskapai Garuda Indonesia. Jalannya lumayan panjang dan membingungkan. Saya kira perlu perbaikan terutama untuk transfer domestik ke Internasional yang seharusnya bisa dipersingkat dan dipermudah. Well, petugas yang melayani cukup baik dan mengarahkan kami. Jadi walaupun cukup jauh berjalan tapi tidak ada masalah berarti.

Tibalah pukul 23.45 kami terbang ke Haneda dengan pesawat Garuda Indonesia. Tempat duduk dengan barisan 3 -3 – 3 untuk kelas ekonomi. Karena sudah sangat capek sayapun langung tertidur. Sampai di Haneda pukul 09.00 dan kami langsung mengambil bagasi kami, mencari bus ke Tsukuba. Cukup mudah karena di depan pintu kedatangan Internasional anda akan dapat menemukan loket bus untuk semua jurusan dan disitu juga ada kereta.

Pukul 13.00 kami sampai di Tsukuba senta, alhamdulillah teman kami bersedia menjemput dan mengantar kami ke asrama. Sampailah kami di asrama dengan selamat. Sungguh sangat bahagia kami bisa berkumpul bersama kembali dalam satu atap. Cerita perjalanan part 1 keluarga kami ini semoga menjadi perjalanan indah. Bagi para pembaca semoga perjalanan kalian lebih indah dan lebih membahagiakan. Nantikan cerita-cerita perjalanan kami di Jepang.

Salam,

Supriyanto