Masyarakat Lampung Barat disebut juga masyarakat Lampung Peminggir atau Sai Batinmemiliki Tata kehidupan dengan sistem Patrilineal dimana harta pusaka, gelar dan nama suku diturunkan menurut garis keturunan Ayah. Suku bangsa asli yang mendiami wilayah Kabupaten Lampung Barat merupakan keturunan dari kerajaan Skala Brak yang banyak mendapat pengaruh dari kerajaan Pagaruyung Sumatera Barat.
Kesatuan masyarakat tergabung dalam 6 (enam) Kebuayan, yaitu :
1. Buay belunguh (Kenali)
2. Buay Pernong (Batu Brak)
3. Buay Bejalan di Way (Kembahang)
4. Buay Bulan/Nerima (Lenggiring)
6. Buay Menyata/Anak Mentuha (Luas)
dari 6 (enam kebuayan tersebut hanya 4 (empat) yang menjadi Raja (Paksi Pak) dan bersama-sama memerintah kerajaan Skala Brak, sedangkan 2 (dua) kebuayan yang tidak memerintah adalah Buay Menyata/Anak Mentuha dan Buay Bulan, hal ini karena Buay Menyata merupakan penghuni terdahulu sehingga keempat Paksi mengangkatnya sebagai Anak Mentuha atau yang dihormati dan Buay Nerima merupakan Nakbar Mirul (anak perempuan yang diambIl orang).
Masyarakat Lampung Barat dikenal dengan masyarakat adat Sai Batin khususnya bagi keturunan Buay Pak Pak, mempunyai 7 (tujuh) tingkatan gelar, yaitu :
1. Suntan
2. Raja
3. Batin
4.Radin
5. Minak
6. Kimas
7.Mas
Karena satu hal maka sebagian penduduk Skala Brak berpindah mencari daerah baru yaitu melalui danau dan pantai pesisir. Panduduk yang menganbil jalan danau kebanyakan keturunan Paksi Pak, sedangkan yang melalui pesisir merupakan keturunan Buay Nerima yang menyebar sepanjang pesisir mulai dari Krui, Kota Agung, Telukbetung, Kalianda sampai Labuhan Meringgai.
nyak juga sa canggu niku gekhal na sapa,mana nyak jo sa canggu munih
SukaSuka
By: sa canggu on 8 Mei 2009
at 9:09 am
lnjuk kl niku gwoh sai anak tuha y……..hehehehe
SukaSuka
By: silvi on 5 Mei 2009
at 12:51 pm
nyak nakan ni supardi,anak ni suryadi 1 tuha muli
SukaSuka
By: yanti on 16 Maret 2009
at 8:43 am
kik niku tekhok pandai sapa nyak lamban ku di tikungan canggu nyak di bekasi jak tahun 1994, niku pasti adik kelas ku jawoh di bah nyak, lamban mu di sebelah ipa anak ni sapa?
SukaSuka
By: sa canggu on 16 Maret 2009
at 2:54 am
NIKU SAPA YA?NIKU DI BEKASI KASI MIDOKH MAWAD KAK KHANI2 MINGGU KHONO. KEMAK NIKU 1 MIDOKH MID KHANG SIKAM
SukaSuka
By: yanti on 14 Maret 2009
at 6:04 am
nyak sa canggu kidang tinggal di bekasi jawa barat kippak jakhang mulang kidang nyak mengikuti perkembangan lampung barat untuk mas supriyanto tolong sejarah lampung nya di lengkapin lagi supaya orang orang yg di luar lampung mengerti dengan jelas tentang sejarah lampung thanks, o21 95416369
SukaSuka
By: sa canggu on 14 Maret 2009
at 2:28 am
NIKU JAMA IPA? YA? KASI KENAL MAWAD? TANO NIKU DIPA?
SukaSuka
By: yanti on 26 Februari 2009
at 11:17 am
sejarahnya nyontek ya…???? hhe…hhe…
keren-keren, tapi dibenahi lagi ya… kurang tepat tu…..!!!!!!!!!!!!!!
SukaSuka
By: Gusty_p on 26 Februari 2009
at 9:45 am
kamu orang jawa?jawa nya di mana? tar kita ajarin bahasa lampung deh
SukaSuka
By: yanti on 21 Februari 2009
at 11:29 am
sebagai putra jawa kelahiran lampung, kami dihadapkan pada keinginan untuk bangga berbudaya jawa sekaligus lampung. dillematis memang dan nampaknya hal itu sulit untuk diwujudkan. upaya kami sebenarnya ingin tetap memiliki nilia kejawaan dan juga tahu tentang budaya lampung, karena bagaimanapun kami harus mengakar dan hadir seutuhnya.
di blog ini kami mendapat banyak cerita tentang lampung dan semoga kita bisa saling berkomunikasi
SukaSuka
By: lare44 on 13 Februari 2009
at 8:34 pm
nyk nambah munih ki khanno khya khppa gugoh gawoh ki haku hinngo khdu di lapung mengison mwt hak giham gawoh, nyak sa canggu salam kenal gawoh kham,singgah dija yu. ardiyanti12@yahoo.com
SukaSuka
By: yanti on 13 Februari 2009
at 10:59 am
tabik sikam jama tuha khaja jo sanak tekhok pandai susunan adat istiadad kekhajaan belalau lampung barat haga guai cekhita negeni pandai sanak pukha dihadapan sai wat dirantau atau luakh jak pekon mana busepok trim
SukaSuka
By: eko priadi on 12 Februari 2009
at 3:22 am
Penulis adalah putra Kota salju yaitu Giham Sukamaju di Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat.
Dikatakan Kota salju karna kec sekincau Kabupaten Lampung Barat iklimnya sangat dingin berselimutkan embun lebih – lebih pada saat musin hujan ( musim Januh) biasa dikatakan bahasa darahnya.
Daerahnya terdiri dari perbukitan dan jurang yang terjal bebatuan dan pasir sehingga rawan sekali engan longsor serta banjir bila musim hujan ( Musim Januh) tersebut, menelusuri jelan-jalan Negara baik Jalan Propinsi yang dirawat dan dikerjakan oleh Dinas Bina Marga Propinsi dan Jalan Kabupaten yang dibuat dan dirawat oleh kabupaten harus selalu waspada melihat kirikanan pada saat melintasi tebing-tebing karena sewaktu-waktu longsor mengancam keselamatan jiwa.
Kegiatan penduduk Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat 95 % petani berbagai macam kegiatan pertanian yang itekuni penduduk sebagai penghasil utamanya adalah petani Kopi. Dan hasil bumi lainnya seperti Lada,sedikit Padi sawah,sedikit ternak kambing.sapi serta unggas
Selain Kopi petani juga budaya sayur mayur ( Kol,Sawi,Kentang,Cabe,Tomat,Kacang-kacangan,lobak,daun sop, Daun bawang, kucai dll )
Perkembangan atau kemajuann daerahnya relatip lamban karena iklimnya ingin pada saat malam tiba sehingga jarang sekali ada kegiatan diluar rumah pada saat malam tiba sering kabut dan embun menyelimuti alam dingin menusuk tulang samapi kesumsum Allah tuhan ku robbi.
Penulis memerhatikan kehidupan dan penapatan penduduk kebanyakan tergantung dengan musin setahun sekali sehingga menurut penulis sangatlah lamban peningkatan prekonomoannya.
Oleh karenanya penulis sejak tahun 2006 mencoba membudidayakan komoditas baru didaerah Lampung Barat, yaitu Komoditas jenis Karet yang kalau di kabupaten-kabupatenlain tidaklah aneh bahkan komoitas Karet menjadi penyumbang pendapatan yang sangat besar, oleh karenanya penulis mencoba membuka lahan mencoba membudidayakan komoditas tersebut di Kampung Talang Lampung Kec. Sekincau Lampung Barat, tahap awal dengan penanaman meniru pcara Perkebunan PTP Lampung namun jumlahnya sangat sedikit sekira 5.000 batang jenis bibit PB. 260 untuk lahan sekitar 10 ( sepuluh Hektar) namun setelah dicoba dan ditanam dalam petumbuhannya mengalami kendala yang sangat berat bagi pemula , setelah tunas dan tumbuh ternyata hamanya babi yang dari awal jauh dari perkiraan penulis kalau babi suka memakan daun dan batang muka karet tersebut sehingga bibit yang telah tertanam 70 % hilang lenyap, kemudian dengan kekuatan yang ada bibit disulam dengan bibit baru dan lagi-lagi setelah berumur 2 tahun lebih pucuk an daun mudanya dimakan hama lainnya yaitu rusa dan monyet lagi-lagi tanaman komoditas yang diharapkan tersebut mengalami hamabatan yang sangat berat bagi penulis dan sekarang yang tinggal sekira 20 % yang ada itupun masih dapat ganguan dari hama-hama seperti yang penulis sebutkan diatas.
Penulis mengharapkan untuk masyarakat Lampung barat juga berusaha untuk untuk menggali dan mengembangkan komoditas-komoditas baru yang dapat mendongkrak pendapatan dan perekonomiannya masing-masing khusunya lampung barat pada umumnya.
Penulis juga melihat dan menemukan adanya lahan-lahan tidur yang sangat potensial untuk tumbuh kembangkan seperti lahan persawahan, lahan perkebunan walaupun berbukit-bukit tetapi itu akan dapat menajdi lahan yang produktip oleh tangan-tangan trampil., cipkan ide-ide penanganan lahan sesuai dengan kondisi alamnya .
Kepada Dinas perkebunan,pertanian dan Kehutanan Kabupaten Lampung Barat diharapkan dapat berpartisipasi dan ambil peduli dengan pengembangan komoditas-komoditas baru bagi Kabupaten Lampung Barat untuk meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat
Penulis juga memohon maaf apabila tulisan ini masih sangat dangkal dan tidak lengkap.
Penulis : Nawardin Bin Sulaiman
Alamat : Sukamaju Kec, Sekincau Lampung Barat
SukaSuka
By: eko priadi on 12 Februari 2009
at 3:11 am
Sukses buat anda..walaupun menurut sbgian khalayak disana-sini masih bnyak kekurangan dan kekeliruan,tp setidaknya anda telah berbuat yg terbaik menurut anda…
SukaSuka
By: saKenali on 5 Februari 2009
at 7:47 am
numpang komen bentar,aku putra jawa pernah di lambar 10 th,tepatnya di sekincau,aku suka kok tinggal disana,pribuminya juga banyak yg jd temenku orangnya baik2,moga maju terus lampung barat
SukaSuka
By: rio on 1 Februari 2009
at 1:24 pm
Lampung semoga slalu berjaya.saya sigit putra lampung mendukung pelestarian budaya lampung.jaya terus lampungku. contak person:085269486568.
SukaSuka
By: Sigit prasetiyo on 8 Mei 2009
at 6:52 pm
for comprehensive and more info about Sekala Brak just click PAKSIBEJALANDIWAY.BLOGSPOT.COM
Sekura Dasa
Kembahangesse
SukaSuka
By: Sanak Sekura jak Kembahang on 30 Januari 2009
at 3:34 pm
for comprehensive and more info about Sekala Brak just click PAKSIBEJALANDIWAY.BLOGSPOT.COM
Sekura Dasa
Kembahangesse
SukaSuka
By: Sanak Sekura jak Kembahang on 30 Januari 2009
at 3:33 pm
for comprehensive and more info about Sekala Brak just click PAKSIBEJALANDIWAY.BLOGSPOT.COM
SukaSuka
By: Sanak Sekura jak Kembahang on 30 Januari 2009
at 3:26 pm
Sekarang yang penting gimana cara memajukan Lampung Barat dan mengenalkan budaya lampung barat keluar. Yang pengin blog gratis dengan subdomain lampung barat silahkan kunjungi http://WWW.LAMPUNGBARAT.COM, untuk mempersatukan blogger Lampung Barat dan sekalian mengenalkan daerah kita ke dunia luar. Salam Kenal.
SukaSuka
By: Blog Gratis on 23 Januari 2009
at 1:30 pm
Ada baiknya sejarah kita dibuat secara lengkap sehingga dapat diakses oleh siapapun dan dimanapun termasuk generasi SKALA BRAK DI SELURUH PENJURU DUNIA. BRAVO SKALA BRAK
SukaSuka
By: Rere Gajah Minga on 22 Januari 2009
at 2:24 am
Boz…. itu sejarahnya salah, tolong di perbaiki nanti menyesatkan orang yang tidak tau tentang sejarah.
SukaSuka
By: Sulah on 20 Januari 2009
at 10:50 pm
gak apa2 yang penting ada usaha dan semangat mau memajukan dan meperkenalkan daerah LAMBAR. masalah ada kekeliruan dan kekurangan harap dimaklumi.saya suka adat budaya LAMBAR yang masih eksis alias tetap dijalankan dalam kehidupan BERADAT keseharian masyarakat LAMBAR.seperti memakai busana sarung/daerah bila ada acara adat.atau makanan daerahnya tetap lestari.baru2 ini ada saudara yang turun haji 2008 di liwa jdi saya ke sana.baru pertamakali ke liwa.biasanya kalau ke LAMBAR saya sebatas giham/sekincau aja.kaget saya diajak berbahasa lampung dialek liwa.serasa bangga dan haru berbaur dengan suku pendatang lainnya menggunakan bahasa pesisir lampung dialek liwa itu. seakan tak percaya bahasa lampung dianggap “akan punah”.oleh berbagai penelitian selama ini.toh terbukti saya merasakan sendiri kelestarian bahasa lampung itu waktu saya berada di liwa walau hanya 1 malm.oh iya saya sendiri walau gak asli lampung tapi keturunan lampung abung alias dialek NYO. teruskan perjuangan mengangkat BUDAYA,MARTABAT DAERAH LAMPUNG BARAT.hilangkan kesan bahasa lampung akan punah.wassalam
SukaSuka
By: Husni Azwari on 20 Januari 2009
at 7:24 am
paksipak skala brak, dibah cukut pesagi, anjak jogja pak mak tiliak, kidang ya wat dilom hati.
sekarang KEEKSISTENSIAN itulah yang paling perlu, kita bangga sebagai masyrakat lam-bar yang memiliki budaya yang terus hidup. mari kita dukung dan bekerjasama melalui apapun profesi kita untuk terus melestarikan artikel budaya skala brak yang terus eksis hingga saat ini, kita dijogja pun terus berusaha kearah itu melalu seni musik/ tari tradisi asli skala brak, pada event2 di jogja, kita bangga memiliki Pangeran Sai Batin Paksi Pernong yang mampu meneruskan Sejarah itu, sehingga Sejarah bukanlah hanya cerita dongeng belaka.
Pemuda Lampung Barat mari terus kita gali sejarah sebagai jati diri kita. Semangat….!
SukaSuka
By: novanSALIWA on 5 Januari 2009
at 3:08 pm
waduh!!
ni yang bener gk sh sejarahnya… c
SukaSuka
By: fharil on 4 Januari 2009
at 6:31 pm
sebenarnya di skala brak hanya ada empat keratuan yang masing2 dipimpin oleh seorang ratu, kemudian juga disebut kebuaian karena biasa disebut anjak asal atau trah bagi orang jawa. empat ratu itu adalah ratu buay pernong, ratu buay nyerupa, ratu buay belunguh dan ratu buay bejalan diway, yang dikenal sebagai paksi pak skala brak. paksipak skala brak itu adalah nama sebuah kerajaan, kerajaannya satu : yaitu paksi pak skala brak yg diperintah secara bersama oleh 4 org bersaudara dgn simbol ‘1 tdk bersekutu, berpisah tidak bercerai’. kerajaan inilah kerajaan tua di tanah lampung. yang garis keturunan, sejarah asal muasal, alat-alat kebesaran, pusaka2 kerajaan, serta tradisi2 kerajaan, masih tetap dipertahankan hingga kini. 4 raja skala brak ini yg disebut dan dikenal sebagai paksi pak lah yang membagi skala brak menjadi empat paksi (kerajaan). adapun benyata dan bulan itu bukanlah kebuaian dan bukan pula keratuan. si bulan adalah saudara paksi, disebut penabaian. diberi satu tempat didaerah cenggiring di dalam wilayah kepaksian pernong. mereka menerima kedudukan sebagai suku dan bergelar raja serta menerima didudukkan diwilayah tersebut maka cenggiring itu disebut juga way nerima krn mrk menerimanya sebagai salah satu suku dari paksi pak. setelah keturunan si bulan pd suatu saat meninggalkan skala brak mencari negri baru, untuk mengembangkan keturunan dan kesejahteraannya, maka salah satu punggawa yang ditinggalkan oleh si bulan disebut si nyata. si nyata inilah yang menggantikan kedudukan si bulan. kedudukan di dalam adat paksi pak mereka adalah sebagai bendahara paksi, sebagai penyimpan seluruh alat-alat kebesaran paksi dengan simbol ‘dapat menyimpan tidak boleh memakai’ karena mereka berstatus sebagai suku di dalam paksi pak. oleh sebab itu tidaklah benar kalau ada kebuayan lain diluar paksi pak. tetapi si bulan / si nyata disebut dalam istilah adat di paksi pak sebagai anak metuha artinya diangkat sebagai saudara paksi dan memegang alat2 pakaian kebesaran paksi untuk menunjukkan bahwa 4 paksi tsb sama derajat sama tinggi dan tidak ada yang bisa mengklaim salah satu yang lebih tua. itulah sebabnya termasuk pepadun, melasa kepampang, dulunya atas kesepakatan paksi pak diperintahkan si nyata dan keturunannya yang menyimpannya. krn itu adalah milik 4 paksi.
ini untuk dipahami, sekaligus meluruskan sejarah paksipak skala brak serta keberadaan si bulan dan si nyata.
tetapi untuk penulisan ini kami memberikan satu apresiasi dan penghargaan karena telah menunjukkan rasa kecintaan terhadap adat istiadat sebagai pusaka lama sejarah kebesaran yang harus dipakai sebagai jati diri untuk melangkah menuju kebesaran hari depan yang lebih baik.
salam.
SukaSuka
By: alprinse on 6 Desember 2008
at 3:03 pm
wuyy…???
pistorik jak pekon kegeringan kudo?
SukaSuka
By: syifabella on 25 November 2008
at 1:59 am
ti lengkapi gawoh, injukna ano kukhang
SukaSuka
By: syifabella on 25 November 2008
at 1:57 am
Salut buat anda, anda telah berbuat untuk lampung barat khususnya dalam lingkungan sejarah dan adat itiadat Lampug Paksi Pak skala Brak, walau pun terjadi beberapa Kekeliruan,
dalam sejarah Lampung yang diakui existensinya dalam kepaksian adalah: 1.) PAKSI BUAY BELUNGUH Yang berpusat di Kenali, 2 ). PAKSI BUAY PERNONG Yang berpusat di Batu Brak , 3.) PAKSI BUAY BEJALAN DIWAY yang berpusat di Kembahang , dan 4). PAKSI BUAY NYERUPA yang perpusat di Sukau.
By. Pistorik . Email Henibung@yahoo.co.id
SukaSuka
By: Pistorik on 14 November 2008
at 8:12 am
Salut buat kamu, tapi sayang sejarah ulun lampung barat yang kamu tulis belum lengkap, semoga bisa tambah baik. Sukses selalu buat kamu
SukaSuka
By: Aiwan Safitri on 14 November 2008
at 2:07 am
hai anak muda sejarah kehidupan masyarakat kau ni masih ngawur kabur-kabur tapi oke lah gw salut lo mw nulis n perduli dengan lampung barat daripada mereka yang ga berbuat apa-apa.payu kidah kham jejama ngebangun lampung barat selaku pemuda lampung barat.gw asli ampung barat dari kecamatan belalau tepatnya desa kejadian.sp sai haga bertukar pikiran jo alamat email ku are_artha@yahoo.co.id.thanks all
SukaSuka
By: artha dinata on 1 November 2008
at 9:52 am
payu kham muli mekhanai, jejama pandai sejarah daerah kham. sekam anak lam-bar di jogja terus berusaha semampuni guai bergema gong sekala brak di jogja. mulai jak pentas2 khik bakhehni. kilu penghatu jama kham sai di lampung ki mak kham sapa lagi sai haga ngemajuko budaya kham. budaya kepaksian skala brak. jak lom hati nekham minjak, sang bumi sai hati beguai jejama. mari sebarkan senyum skala brak!
SukaSuka
By: saliwanvan on 22 Oktober 2008
at 6:51 pm
Jak ipa niku pandai tamong?. Dang kik ngawur yu..
SukaSuka
By: Herzan on 15 Agustus 2008
at 4:38 pm
Sukses bwt ka supri.w alumnus sma liwa 06 jur IPS.Selalu inget kt pak samsir “hargai waktu,dia tak akan pernah berbohong”.Kebiasaan orag lambar bangun kesiangan, tidur buru2 coz dingin.klo ngapel mesti asyik.Asyikya pagi2 ngopi smbl mkn goreng pisang,beh sedep.
SukaSuka
By: supendi on 11 Agustus 2008
at 9:57 am
Saya salut dengan anda, seorang putra jawa tahu seluk beluk Lampung. Saya alumni SMA Liwa tahun 2000 seorang putra asli Lampung (batu Brak) sangat mendukung partisipasi anda.
Koni
081977053105
SukaSuka
By: Zarkoni, SH on 28 Juni 2008
at 1:54 am
Saya salut dengan anda, seorang putra jawa tapi tahu segala seluk beluk Lampung. Saya Alumni SMA LIWA tahun 2000 seorang putra lampung asli (batu brak) tidak banyak tahu tentang Lampung.
Koni
081977053105
SukaSuka
By: Zarkoni, SH on 28 Juni 2008
at 1:47 am
kayaknya cerita sejarahnya blm komplit
SukaSuka
By: jajang on 8 Juni 2008
at 3:01 am